Senin, 05 Januari 2009

Fotografi di Era Digital

Sejak mengenal fotografi pada akhir tahun 2003 lalu, masih banyak dijumpai para hobbies (orang yang senang dengan fotografi) melakukan hunting (proses berburu foto) dengan menggunakan kamera analog,.. Dengan masih menggunakan film sebagai amunisinya,.. huehehehe,..

Tidak hanya itu,..!!! Setelah huntingpun pada waktu itu kita masih dihadapkan dengan sebuah proses yang dinamakan cuci cetak untuk mengetahui hasil jepretan kita (itupun kalau ada duit, kalau ga ada duit ya cuci cetaknya dirapel sekalian pas hunting berikutnya),... huehauhahaa,..
Ribet yah???

Memang sangat ribet sekali, apalagi di zaman yang serba digital seperti sekarang ini (bukannya munafik, tapi saya sekarang juga makai kamera DSLR (D70s),.. huehueheu,..
Tetapi paling tidak saya pernah merasakan bagaimana sebuah proses memotret dengan menggunakan kamera SLR analog, dan mempunyai sedikit cerita tentang itu,..
Pernah juga 1 Rol film ga ada yang fokus, pernah juga ga nyantol filmnya, dll yang dikamera digital itu mungkin tidak akan terjadi karena dalam kamera digital ditawarkan banyak sekali fitur - fitur yang memudahkan orang untuk memotret, bahkan bisa dikatakan anak umur 8 tahun juga bisa memotret dengan kamera digital dengan setingan "auto",...

Tetapi yang selalu saya tanamkan pada diri saya adalah sebuah foto yang bagus itu dihasilkan tidak 100% karena alat, tetapi karena orang dibelakang kamera,.. Memang alat juga dapat mendukung untuk menghasilkan sebuah foto yang bagus, tapi menurut saya itu hanya 30 % nya saja, selebihnya yang 70 % adalah bagaimana si fotografer itu dapat merekam sesuatu di sekelilingnya menjadi sebuah karya foto yang dapat dinikmati oleh orang banyak,...
Malah terkadang kita bisa berbangga, dengan alat yang minimalis kita dapat menciptakan sebuah karya foto yang maksimalis,..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wew...aku pernah poto anak kecil backgroundna tuh 'yogya berhati nyaman', hehehe..kayaknya tempatnya hjuga sama deh...Kotabaru bukan??hehehe

btw..tapi yang sekarang ku liat tuh aneh dik..kbanyakan temen-temenku ndiri sukanya kok pake manual ia..maksudna fokus sampe nentuin aperture ma shutter speed na manual full padahal mereka dah mahal-mahal beli kamera DSLR..rada aneh aj, mereka beli mahal-mahal tuh kamera, tapi kamera bukannya melayani mereka malah mereka yang melayani kamera itu (kok jadi ribet ya bahasanya)..hehehe..tapi itu lah maksudku..hihihihi

btw orang Jogja juga kan??? sama donk..lam kenal iap...^^v